Senin, 31 Mei 2010

Asal-usul Kata Indonesia

Di masa penjajahan India-Belanda ini muncul nama Indonesia. Pertama kali digunakan oleh dua orang Inggris, yaitu George Samuel Windsor Earl, seorang pengacara kelahiran London, yang bersama James Richardson Logan, seorang pengacara kelahiran Scotlandia, menulis artikel sebanyak 96 halaman di Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia No. 4, tahun 1850 dengan judul "The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders." Mereka menamakan penduduk India-Belanda bagian barat yang berasal Proto-Malaya (Melayu tua) dan Deutero-Malaya (Melayu muda), sebagai Indunesians (Indu, bahasa Latin, artinya: India; Nesia, asal katanya adalah nesos, bahasa Yunani, artinya: kepulauan). Sedangkan penduduk di wilayah India-Belanda bagian timur masuk ke dalam kategori Melanesians (Mela = hitam. Melanesia = kepulauan orang-orang hitam). Oleh karena itu, Earl sendiri kemudian cenderung menggunakan istilah Melayu-nesians, untuk menamakan penduduk India-Belanda bagian barat. Kemudian Logan merubah Indunesia menjadi Indonesia (Indos dan Nesos, keduanya berasal dari bahasa Yunani) dalam tulisan-tulisannya di Journal tersebut.

Adalah Adolf Bastian, seorang dokter dan sekaligus etnolog Jerman, yang mempopulerkan nama Indonesia ketika menerbitkan laporan perjalanan dan penelitiannya di Berlin, yang diterbitkan dalam karya 5 jilid (1864 – 1894) dengan judul “Indonesien, oder die Inseln des malaysischen Archipels” (bahasa Jerman, artinya: “Indonesia, atau Pulau-Pulau dari Kepulauan Malaya”). Jilid I berjudul Maluku, jilid II Timor dan Pulau-Pulau Sekitarnya, jilid III Sumatera dan Daerah Sekitarnya, jilid IV Kalimantan dan Sulawesi, jilid V Jawa dan Penutup.

Sejak dahulu hingga sekarang, para ilmuwan Eropa lebih senang menggunakan istilah/kata bahasa Latin atau Yunani untuk penamaan hal-hal yang sehubungan dengan ilmiah, demikian juga untuk menamakan ras penduduk di wilayah Malaya dan India Belanda bagian barat.

Eduard Douwes Dekker, dalam bukunya “Max Havelaar” menyebut India-Belanda dengan nama Insulinde, variasi bahasa Belanda untuk Kepulauan India. Ketika Indische Partij (Partai India) yang didirikan oleh keponakannya dilarang oleh Pemerintah India Belanda tahun 1913, para anggotanya mendirikan Partai Insulinde.

Baik Indunesian, Indonesien atau Insulinde semua artinya adalah Kepulauan India, untuk menunjukkan identitas pribumi yang hidup di bagian barat wilayah India- Belanda, sedangkan yang hidup di wilayah timur –Flores, Timor, Maluku dan Papua-sebenarnya adalah orang-orang Melanesia (Kepulauan orang-orang hitam).

Yang termasuk pertama menggunakan kata Indonesia pada awal tahun 20-an adalah Perhimpunan Indonesia di Belanda, Sam Ratu Langie dan Partai Komunis Indonesia.

Jadi kata Indonesia yang sampai sekarang digunakan oleh Republik Indonesia artinya tak lain adalah: Kepulauan India.

Selain Indonesia, yang menggunakan nama yang “diciptakan” oleh orang-orang Inggris dan kemudian dipopulerkan oleh orang Jerman, juga Phillipina (Filipina), yang masih tetap menggunakan nama peninggalan penjajahan. Ketika orang-orang Spanyol menguasai wilayah tersebut, sebagai persembahan kepada raja Spanyol, Phillip, jajahan itu diberi nama Philippina.

Banyak negara setelah merdeka mengganti nama yang “diciptakan” atau diberikan oleh penjajahnya, seperti Ceylon menjadi Sri Lanka, Burma menjadi Myanmar, Indo-Cina menjadi Vietnam, Rhodesia menjadi Zimbabwe, Gold Coast menjadi Ghana, South-West Afrika menjadi Namibia, dll.

Jadi seandainya bangsa ini sepakat untuk meninggalkan nama yang diciptakan oleh orang Eropa, maka Indonesia bukanlah negara pertama yang mengganti nama peninggalan masa penjajahan.
Dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk kembali menggunakan nama yang telah lebih dari 1000 tahun digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu NUSANTARA.

HALAMAN 82

Jawablah pertanyaan berikut:

a. Sebutkan apa yang menjadi tema teks di atas dengan alasan/bukti pendukungnya!
b. Indentifikasi informasi yang berupa fakta dan informasi yang berupa opini (pendapat)!
c. Indentifikasi kata-kata sulit yang terdapat di dalam teks itu kemudian cari artinya di dalam kamus, baik kamus Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris!

Jawaban

a. Tema : Memanasnya persaingan antara Obama dan Clinton dalam memperebutkan kursi kepresidanan.
Alasan : (Kalimat pertama paragraf 1)
Panasnya persaingan antara kubu Obama dan Clinton untuk meraih kursi kepemimpinan di Amerika Serikat juga terasa di dunia internet.

b. Fakta :
- Selama beberapa waktu tertentu orang yang berusaha mengunjungi situs Obama akan dialihkan secara otomatis ke situs Hilary Clinton.
Opini :
- Pelakon konon berasal dari Liverpool.

c. HTML : Hyper Text Markup Leanguage.
XSS : Cross Site Scripting.
Community : Kumpulan/komunitas.
Nick-name : Nama panggilan.

KALIMAT TANYA

”Kalimat Tanya”

Kalimat tanya adalah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan untuk memperoleh reaksi berupa jawaban dari yang ditanya atau penguatan sesuatu yang telah diketahui oleh penanya.

Ciri-ciri kalimat tanya:
1.Pemakaian kata tanya (apa, siapa, dimana, bagaimana, mengapa, dll).
2.Pemakaian kata ”bukan” atau ”tidak”.
3.Pemakaian klitika ”–kah” pada predikat.
4.Pemakaian notasi naik pada suku kata akhir.

Jenis-jenis kalimat tanya:
1.Klarifikasi dan Konfirmasi.
: Kalimat tanya yang disampaikan kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya.

2.Retoris.
: Kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung.

3.Tersamar.
: Kalimat tanya yang mengacu pada bermacam maksud.

4.Biasa.
: Kalimat tanya yang bersifat informasi, biasanya menggunakan kata tanya.

Latihan

1. Buatlah kalimat tanya dengan kata tanya:
a. Apa
b. Siapa
c. Di mana
d. Bagaimana
e. Mengapa
Berdasarkan topik yang dibicarakan!

2. Buatlah 2 buah contoh kalimat tanya retoris!

3. Buatlah 2 buah contoh kalimat tanya yang membutuhkan jawaban pembenaran dan sebaliknya dalam bentuk ucapan ”ya” atau ”tidak” dan ”benar” atau ”tidak benar”!

4. Buatlah kalimat tanya yang tujuannya mengajak!

5. Buatlah kalimat tanya yang tujuannya merayu!

6. Buatlah kalimat tanya yang tujuannya menyuruh!

Jawaban

1. a.Apakah yang menjadi tema pada topik tersebut?
b.Siapakah tokoh utama yang menjadi pembicaraan topik tersebut?
c.Di manakah Melati melakukan visum?
d.Bagaimanakah cara yang ditempuh keluarga Melati untuk menyelesaikan masalah tersebut?
e.Mengapakah kejadian tersebut dapat terjadi?

2. - Mana mungkin kita dapat menandingi kekuasaan-Nya?
- Mungkinkah kita dapat bersaing tanpa sebuah usaha?

3. - Apakah betul, mereka telah pindah rumah?
- Benarkah Fandi dan Resti adalah saudara kembar?
4. Kita makan di kantin yuk?

5. Sayang, apakah kamu bisa menemaniku?

6. Bisakah kamu membelikan boneka untukku?

LETAK UNSUR

Ketidaktepatan Letak Unsur-unsurnya

Petani sebelum ada kebijakan import gula dari pemerintah tidak pernah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. (Salah)

Menjadi:

Sebelum ada kebijakan import gula dari pemerintah, petani tidak pernah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. (Benar)

Paragraf

Jenis-jenis paragraf

1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi

THE POWER OF DREAM

“Mimpiku”

Setiap orang memiliki cita-cita, tak terkecuali aku. Aku sangat tertarik pada bidang menggambar, sehingga aku bercita-cita menjadi seorang perancang busana. Meskipun hasil rancanganku saat ini masih pada media kertas dan belum dapat dinikmati oleh siapapun, tapi aku mempunyai keyakinan bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi seorang perancang busana yang profesional. Sampai saat ini, keyakinanku untuk menjadi perancang yang profesional belum pudar, karena orang-orang yang ada di sekitarku sangat mendukung dan selalu membuatku percaya diri untuk menggapai impianku tersebut.

Perancang busana adalah seseorang yang pandai merancang busana atau pakaian dan sangat peka terhadap mode. Tahap awal yang dilakukan seorang perancang busana untuk mengerjakan pekerjaannya adalah membayangkan rancangan busana seperti apa yang akan dibuat, kemudian menuangkan gagasannya tersabut ke dalam secarik kertas lalu menuangkannya lagi menjadi barang nyata dengan bantuan beberapa ahli dalam menjahit.

Perancang busana merupakan seseorang yang bekerja dibidang jasa. Jasa yang ditawarkan seorang perancang busana paling sering dicari oleh kalangan yang mengikuti mode dan biasanya juga dipesan untuk acara-acara yang spesial bagi para pemesan. Karena itu, bisa dibayangkan seberapa pentingnya jasa perancang busana bagi para konsumennya.

Menjadi seorang perancang busana cukup menjanjikan bagi perempuan, karena pekerjaan ini tidaklah cukup berat dilaksanakan. Namun, dari segi rata-rata penghasilan perancang busana tergolong cukup atau mungkin menengah ke atas. Jadi tidaklah salah bahwa banyak perempuan yang menjadi perancang busana dan tidak sedikit pula pria yang ikut menggeluti pekerjaan tersebut.

Seperti kata Peter F.Drucker, ”Cara terbaik memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya” , maksudnya langkah yang harus ditempuh dalam memprediksi masa depan adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri. Tentunya diawali dengan suatu mimpi dan harapan yang akan menjadi tolak ukur kita ke depannya. Jadi marilah kita ciptakan masa depan mulai dari bermimpi dan tentunya diseimbangkan pula dengan usaha yang maksimal.

***

Rabu, 26 Mei 2010

KATA MUTIARA

Dari : Peter F. Drucker (Penulis, Ekolog sosial, Konsultan)

"Cara terbaik memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya"

Penulisan yang tepat

DIRGAHAYU HUT RI KE-65 (Salah)

Menjadi :

DIRGAHAYU KE-65 RI (Benar)
(Atau)
HUT KE-65 RI (Benar)

Catatan :
Kata "DIRGAHAYU" dan "HUT" mempunyai makna yang sama.

Selasa, 18 Mei 2010

SOEMPAH PEMOEDA

SUMPAH PEMUDA


Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.