Kamis, 03 Juni 2010

RESENSI

Resensi Novel “Eligi Cinta Maria”

Novel ini menceritakan seorang perempuan yang dijadikan hadiah oleh Muqauqis dari kota Alexandria, Mesr kepada Rasulullah Saw. yang bernama Maria. Maria dilahirkan dan dibesarkan oleh tradisi Krosten Koptik yang akhirnya menjadi muallaf dengan masuk agama Islam. Maria dijadikan hadiah Rasulullah Saw. bersama adiknya Shirine dan pamannya, Ma’bur pada saat Rasulullah sedang menyebarluaskan agama Islam di Madinah.

Maria diberikan rumah cantik di tengah kebun kurma dan seorang jariah bernama Salma. Perhatian yang special oleh Rasulullah ditengah impitan waktu sibuknya, mengurus umat Islam, menengahi perkara-perkara yang menuntut keadilan, menandatangani perjanjian, menimami setiap shalat di masjidnya, menerima wahyu dan mengabarkannya kepada manusia, dan masih banyak lagi. Sampa suatu hari, sepupu Maria, anak dari Paman Ma’bur bernama Yasmin dan Bibi Malika, adik Muqauqis, yang diutus Muqauqis untuk memantau Rasulullah tinggal bersama Maria dan kembali ke Mesir setelah kandungan Maria lahir.

Maria mengandung anak dari Rasulullah, melahirkan pada Dzulhijjah 8 H dan diberi nama Ibrahim. Dan muncullah kecemburuan Aisyah, istri Nabi kepada Maria. Beberapa selang waktu sekitar satu tahun kemudian, Ibrahim sakit panas yang tidak normal dan batuk di saat Nabi dan pasukan Islam sedang berperang. Rasulullah sengaja melihat keadaan Ibrahim bersama dengan Shirine, namun ketika Rasulullah datang dengan terengah-engah pada sandaran sahabatnya, Ibrahim segara digendongnya . Hingga beberapa saat kemudian, Ibrahim meninggal dunia diiringi dengan isak tangis Rasulullah. Kemudian dimakamkan.

Selama hampir satu tahun, Maria belum bisa melupakan kematian Ibrahim. Atas semangat yang diberikan Salma, Maria berjanji akan kembali seperti dulu lagi.

Pada tahun 632 M setelah Rasulullah beribadah haji, sehari sebelumnya, Nabi berpidato di Lembah Uranah, Arafah. Sebagai berakhirnya tugas Nabi sebagai Rasul Allah dan wahyu terakhir turun, Surat Al-Maidah ayat 3.

Pada bulan Safar, Nabi jatuh sakit sampai akhirnya maninggal dunia. Maria menangis tak tertanggungkan begitu puola semua orang. Dua bulan kemudian, Salma mendapati wajah Maria pucat, tubuh berkeringat dan matanya sayu. Ternyata Maria mengalami pra-datang bulan dan sajak saat ituserta bertahun-tahun kemudian, Maria sering mengalami sakit seperti itu. Hingga akhirnya meninggal dunia dan akhirnya dimakamkan.

Seperti keinginannya komet, ia menghilang dan tak seorangpun dapat memperkirakannya. Salmapun terpaksa meninggalkan rumah di tangah kebun kurma tersebut.

Yasmin menikah dengan Saeef Abdo, pengikut setia Rasulullah dan kembali ke Madinah setalah ia tahu bahwa sepupunya itu meninggal dunia. Dan ia mengunjungi rumah Maria serta membaca gulungan papyrus berstempel kerajaan Mesir milik sepupu kesayangannya itu dan segera mengerti makna dari tulusan sepupunya itu. Saeef Abdopun segera mengetahui apa yang dirasakan istrinya. Saeef berkata pada Yasmin, bahwa ia akan berjuang meneruskan kejayaan Islam.


Novel ini sangat menarik, kerana berisi tentang kisah fiksi yang didominasikan dengan fakta dan sejarah Nabi Muhammad Saw. dengan istrinya, Maria yang penuh dengan kasih sayang yang mengharu biru. Novel inipun sangat padat akan ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan, sehingga sangat bermanfaat bagi para pembaca dan mudah dipahami, karena dilengkapi dengan adanya tambahan gambar lokasi-lokasi dari kejadian pada cerita di novel ini.

Tidak tampak kekurangan pada novel ini, karena bisa terbilang sebuah novel yang sempurna dan sangat layak untuk dibaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar